Rabu, 20 Januari 2016

HISTORY OF TAMIANG MONUMENT

        HISTORY OF TAMIANG MONUMENT

Oleh : Juli Ardana


        Selama kepemimpinan W.J.M. Michielsen sebagai Residen Sumatra Oostkust bagi Pemerintah Hinda Belanda. Di masanya, selesai ekspedisi Tamiang yang sangat melelahkan bagi kolonial pada saat itu. Banyak sekali korban yang berjatuhan antara masyarakat Tamiang hingga kolonial sendiri. Sehingga untuk mengenang pertempuran itu, Kolonial membangun Monumen Tamiang di Lapangan Esplanade (Lap. MERDEKA - Medan)

W.J.M. Michielsen


        Pada tugu `Tamiang Monument` tercantum daftar nama-nama tentera Belanda yang tewas. Tapi sayang atas permintaan PKI pada tahun 1950, tugu Tamiang Monument di Lapangan Merdeka Medan justru dihancurkan.

Tamiang Monument

Ketika Van Heutsz menjadi Gubernur Militer di Residensi Aceh ditetapkanlah batas Residensi Aceh dengan Afdeling Langkat-Tamiang (Residensi Sumatera Timur) bulan April 1899. Sewaktu tambang minyak di Langkat dieksploitasi pada tahun 1890, kemudian meluas ke wilayah Tamiang, Sultan Langkat merasa berhak memperoleh sebahagian besar hasil minyak itu meskipun diprotes oleh Kejeruan-Kejeruan di Tamiang.

Van Heutsz

Pada 1903, wilayah Afdeling Tamiang dikeluarkan dari Residensi Sumatera Timur dan dimasukkan ke Residensi Aceh. Pemerintah Hindia Belanda lalu membuat perjanjian Pendek (Korte Verklaring) dengan raja-raja di Tamiang secara langsung.

#LSM - PESSAT 

Tidak ada komentar: