HISTORY OF TAMIANG MONUMENT
Oleh : Juli Ardana
Selama kepemimpinan W.J.M. Michielsen sebagai Residen Sumatra Oostkust
bagi Pemerintah Hinda Belanda. Di masanya, selesai ekspedisi Tamiang yang
sangat melelahkan bagi kolonial pada saat itu. Banyak sekali korban yang
berjatuhan antara masyarakat Tamiang hingga kolonial sendiri. Sehingga untuk
mengenang pertempuran itu, Kolonial membangun Monumen Tamiang di Lapangan
Esplanade (Lap. MERDEKA - Medan)
W.J.M. Michielsen
Pada tugu `Tamiang Monument` tercantum daftar nama-nama tentera Belanda yang tewas. Tapi sayang atas permintaan PKI pada tahun 1950, tugu Tamiang Monument di Lapangan Merdeka Medan justru dihancurkan.
Tamiang Monument
Ketika Van Heutsz menjadi Gubernur Militer di Residensi Aceh ditetapkanlah batas Residensi Aceh dengan Afdeling Langkat-Tamiang (Residensi Sumatera Timur) bulan April 1899. Sewaktu tambang minyak di Langkat dieksploitasi pada tahun 1890, kemudian meluas ke wilayah Tamiang, Sultan Langkat merasa berhak memperoleh sebahagian besar hasil minyak itu meskipun diprotes oleh Kejeruan-Kejeruan di Tamiang.
Van Heutsz
Pada 1903, wilayah Afdeling Tamiang dikeluarkan dari Residensi Sumatera Timur dan dimasukkan ke Residensi Aceh. Pemerintah Hindia Belanda lalu membuat perjanjian Pendek (Korte Verklaring) dengan raja-raja di Tamiang secara langsung.
#LSM - PESSAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar